FLU atau virus influenza : dikelilingi oleh spike radial. Di bawah amplop terletak matriks (M1 protein) yang meliputi bahan genetik virus (RNA).
Spikes: ada dua jenis paku: hemaglutinin (hemagglutinin) biasanya disingkat sebagai HA (warna oranye transparan) dan Neuraminidase biasanya disingkat sebagai NA (warna kuning pucat). Ada beberapa jenis HA dan NA yang dikode dengan angka-angka misalnya saat ini flu burung H5N1.
M2: protein kecil ( warna biru) tertanam dalam amplop virus. Empat molekul M2 membuat saluran (pori) dalam amplop memungkinkan proton melewatinya. Hanya ada beberapa pori-pori per partikel tetapi berperan penting selama replikasi
Amplop: berasal dari plasma membran sel inang. lapisan warna hijau transparan
RNP atau ribonucleoprotein: informasi genetik ( RNA tunggal ) terbungkus protein, membentuk nukleokapsid, ditunjukkan dalam warna hijau.
Gambar 3 Dimensi virus influenza
Untuk melihat efek stereo, silahkan menatap pada titik antara kedua gambar. Pada akhirnya, Anda akan melihat tiga gambar. Gambar tengah akan menjadi kombinasi gambar kiri dan kanan dan seharusnya terlihat padat (stereo atau 3d). Efeknya kadang-kadang dapat ditingkatkan dengan memegang selembar kertas atau kartu tegak lurus dengan pasangan gambar sehingga mata kiri hanya melihat gambar kiri dan mata kanan hanya melihat gambar yang kanan. Untuk fokus, gerakkan kepala Anda lebih dekat atau lebih jauh dari gambar. Mungkin diperlukan beberapa menit untuk mencapai efek.
Avian Influenza
Penyakit influenza pada unggas ( Avian Influenza / AI ) yang saat ini kita kenal dengan sebutan flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dari Family Orthomyxomiridae. Virus ini dapat menimbulkan gejala penyakit pernafasan pada unggas, mulai dari yang ringan (Low pathogenic) sampai pada yang bersifat fatal ( highly pathogenic ). Penyakit unggas di Indonesia terdiri dari virus sebanyak 12 jenis diantaranya AI, bakteri 3 jenis, dan parasit 1 jenis. Virus AI dibagi kedalam sub type berdasarkan permukaan Hemagglutinin (HA) dan Neoraminidase (NA) ada 15 sub type HA dan 9 jenis NA.
Virus Influenza ada tiga tipe, yaitu tipe A ( pada unggas ) , tipe B dan C ( pada manusia ). Influensa tipe A terdiri dari beberapa strain, antara lain H1N1, H3N2, H5N1 dan lain-lain. Influensa A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung yang sangat mematikan di Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia dan Jepang. Di Indonesia Virus Influenza tipe A subtipe H5N1 tersebut diatas menyerang ternak ayam sejak bulan Oktober 2003 s/d Februari 2005 akibatnya 14,7 juta ayam mati.
Masa inkubasi ( saat penularan sampai timbulnya penyakit ) avian influenza adalah 3 hari untuk unggas. Sedangkan untuk flok dapat mencapai 14 – 21 hari. Hal itu tergantung pada jumlah virus, cara penularan, spesies yang terinfeksi dan kemampuan peternak untuk mendeteksi gejala klinis ( berdasarkan pengamatan klinik ).
avian influenza :
Pada akhir tahun 2003 di sejumlah Negara telah tertular penyakit influenza pada unggas dan bersifat mewabah ( pandemi ) seperti Korsel, Jepang, Vietnam, Thailand, Taiwan, kamboja, Hongkong, Laos, RRC dan Pakistan termasuk Indonesia.
LAB VIROLOGI
Menu
STOP PRESS
Jumat, 17 September 2010
HIV
Human immunodeficienncy Virus (HIV), Cryo-elektron tomografi, struktur internal suatu partikel HIV menunjukkan kapsid sekitar inti RNA yang berwarna merah dan membran dengan warna biru. Daerah kuning elektron bahan padat, termasuk protease, antara inti dan membran.
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah suatu retrovirus yang dapat menyebabkan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), suatu kondisi manusia di mana sistem kekebalan tubuh mulai gagal, yang mengarah ke infeksi oportunistik mengancam kehidupan. Sebelumnya nama untuk virus HIV adalah Human T-lymphotropic virus -III (HTLV-III), virus terkait limfadenopati (LAV), dan-AIDS retrovirus terkait (ARV).
Infeksi HIV terjadi melalui transfer darah, air mani, cairan vagina, pra-ejakulasi, atau ASI. Di dalam cairan tubuh, HIV ada karena kedua partikel bebas virus dan virus dalam sel kekebalan yang terinfeksi. Empat jalur utama transmisi yang tidak terlindungi seperti hubungan seksual, jarum yang terkontaminasi, air susu ibu, dan transmisi dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya saat lahir. Skrining produk darah untuk HIV di negara maju sebagian besar telah menghilangkan penularan melalui transfusi darah atau produk darah yang terinfeksi .
Kabar Penuh Harap
Para ilmuwan berhasil memotret gambar virus penyebab AIDS/HIV (Human Immunodeficiency Virus), dalam kondisi sedang menyerang sel kekebalan tubuh. Dengan penemuan ini, para ilmuwan berharap bisa membantu terciptanya vaksin yang efektif untuk mencegah penyebaran virus mematikan itu.
Dalam risetnya, tim ilmuwan yang berasal dari National Institute of Health, AS, menunjukkan lokasi luar atau titik lemah dari virus HIV yang bisa diserang sistem kekebalan tubuh sehingga tidak akan menginfeksi sel tubuh manusia. Kelak, bagian tersebut yang akan diberikan vaksin.
“Mengetahui titik lemah virus ini yang bisa diserang antibodi manusia, menjadi indikasi bahwa pembuatan vaksin (HIV) sangat mungkin,”kata salah seorang periset, Peter Kwong. Ditambahkan oleh Kwong bahwa ilmu pengetahuan memang belum menemukan vaksin tersebut namun hasil riset ini akan membuat segalanya menjadi mungkin.
Menurut para ilmuwan, vaksin merupakan satu-satunya harapan untuk mencegah pendemi AIDS yang telah membunuh lebih dari 25 juta orang di seluruh dunia sejak pertama kali ditemukan tahun 1981.
Kesulitan pembuatan vaksin HIV adalah karena virus ini menyerang sistem pertahanan tubuh. Tim periset dari Institut Nasional Penyakit Infeksi dan Alergi dari AS, telah membuat gambaran virus ini dalam skala atom.
Dalam risetnya, mereka berhasil mengungkapkan struktur protein dari permukaan HIV ketika protein tersebut bersatu untuk menyerang antibodi. Protein yang disebut dengan gp120 ini, menurut ilmuwan, bisa diserang antibodi b12 dan memiliki kemampuan untuk menetralisir virus.
Belasan penelitian sedang dikembangkan untuk membuat vaksin ini, namun hanya ada dua vaksin AIDS yang sudah dicobakan pada manusia, yakni yang dibuat oleh perusahaan farmasi Merck and Co, dan Sanofi-Aventis SA.
Bersalaman
Kembali ke gambar virus HIV, tim ilmuwan menunjukkan dengan detail interaksi virus-virus yang sedang menyentuh dan menginfeksi sel kekebalan tubuh. “Kontak pertama virus itu seperti tangan yang bersalaman, lalu membesar seperti memeluk seluruh bagian,” kata Dr.Gary Nabel, ketua tim peneliti.
Virus ini bermutasi dengan cepat dan terus menerus untuk mengalahkan sistem kekebalan. Tak hanya itu, ia juga memiliki semacam lapisan yang menghambat antibodi dari tubuh. Padahal antibodi dibutuhkan tubuh guna menahan protein yang dipakai virus HIV untuk menembus sel dan menginfeksinya.
Sayangnya, penelitian ini masih dalam tahap laboratorium, alias belum dilakukan pada tubuh binatang atau manusia. Sehigga tampaknya dunia masih harus bersabar sebelum vaksin HIV ini benar-benar ditemukan.
Sumber: reuters
Langganan:
Postingan (Atom)